MALANGTIMES – Kemajuan teknologi yang berkembang pesat dimanfaatkan Inagata Software Development dengan menciptakan inovasi baru yang bernama aplikasi Edupongo.

Aplikasi Edupongo ini diciptakan sebagai sistem interaksi yang memberikan informasi di bidang pendidikan, khususnya bergerak di bidang manajamen sekolah.

Alasan diluncurkannya aplikasi Edupongo ini karena timbul permasalahan tentang parenting yang kerap kali terjadi di sekolah-sekolah di Indonesia. Selama ini, permasalahan yang kerap terjadi di sekolah antara otang tua dengan anaknya dan sekolah dalam akses komunikasi yang masih lemah.

Karena itu, Inagata memunculkan inovasi dengan menelurkan aplikasi Edupongo untuk mengatasi permasalahan terkait parenting. Dengan aplikasi itu, orang tua bakal mudah mengawasi anaknya di sekolah dalam satu genggaman gadget.

Founder dan CEO Inagata, M. Miftahul Huda, menjelaskan aplikasi ini sudah terpercaya dan teruji manfaatnya bagi pendidikan. Edupongo sudah melalui riset selama dua tahun yang dimulai sejak Juli 2016 lalu.

“Kami menyiapkan aplikasi untuk sekolah dan orang tua bagaimana bisa berinteraksi dan memantau langsung anaknya selama menempuh pendidikan di sekolah,” kata Mifta, sapaan akrabnya, kepada MalangTIMES usai meluncurkan aplikasi Edupongo di Digital Lounge Jalan Basuki Rachmat No.7-9 Kota Malang, Rabu (8 Agustis 2018).

Mifta menerangkan alasan menciptakan aplikasi Edupongo. Yakni selama ini adanya miskomunikasi antara sekolah dengan pihak orang tua murid saat menempuh pendidikan di sekolah. “Jadi, dengan adanya aplikasi ini, sekolah tidak perlu lagi merekap absensi siswa secara manual. Kalau pakai aplikasi ini, semua absen terekap secara otomatis dan hasilnya langsung terkoneksi dengan orang tua melalui gadget-nya,” jelas pria asal Rembang itu.

Aplikasi ini akan menginformasikan kepada orang tua murid untuk bisa mengetahui tugas anaknya selama di sekolah, pembayaran sekolah, hingga metode pendidikan di sekolah.

Mifta menyampaikan bahwa aplikasi Edupongo ini sudah diterapkan di beberapa sekolah di Kota Malang. Di antaranya di SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang dan SD Brawijaya Malang.

Selain itu, aplikasi ini tidak hanya digunakan di sekolah di wilayah Kota Malang. Ada juga sekolah di wilayah luar Malang seperti Rembang, Bojonegoro, dan Makassar yang menerapkan Edupongo. Kemudian aplikasi ini sudah digunakan sekitar 9 sekolah dari jenjang playgroup, pondok pesantren hingga SMA sederajat dengan total pengguna 3.380 orang.

“Caranya daftar dulu di portal Edupongo setelah aekolah men-setup data sisw. Lalu orang tua login di gadget, langsung bisa digunakan,” jelas pria kelahiran 1991 ini.

Dia menerangkan bahwa aplikasi Edupongo ini diluncurkan dengan berbagai fitur untuk membantu pihak sekolah dalam hal manajemen data administrasi secara rapi dan terpusat. Juga memudahkan sekolah untuk mendistribusikan informasi kepada pihak orang tua.

Di samping itu, Edupongo memliki berbagai fitur seperti pengumuman sekolah, presensi siswa, e-raport, e-perpustakaan dan e-learning. Masyarakat bisa mengaplikasi Edupongo dengan mengunjungi website resmi di http://edupongo.com.

“Edupongo ini menggunakan sistem berbasis cloud computing dengan sistem yang terintegrasi dengan mesin presensi yang dikelola melalui web service. Fungsinya, Edupongo dapat beroperasi selama 24 jam setiap harinya yang dapat dipantau dan diakses melalui aplikasi mobile oleh pihak sekolah maupun wali siswa,” pungkas Mifta. (*)